Rabu, 13 April 2011

Lintas Meulaboh-Geumpang dan Jeuram-Takengon Terancam Putus

Longsor Semakin Parah
Fri, Mar 4th 2011, 09:13

JEURAM - Akibat terus-terusan longsor, ruas jalan provinsi di lintasan Meulaboh-Geumpang kawasan Kecamatan Sungai Mas dan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat serta ruas jalan di lintasan Jeuram-Takengon kawasan pegunungan Gunung Singgah Mata, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya kini terancam putus total.

Pasalnya, titik longsor yang berada di kedua kawasan itu hingga kini diperkirakan mencapai 50 titik, sehingga dikhawatirkan jalan tersebut akan terputus total. Pantauan Serambi, sejak Selasa-Rabu (1-2/3) kemarin di lintasan Jeuram-Takengon dan Meulaboh-Geumpang, terlihat lokasi badan jalan dikedua wilayah itu semakin memprihatinkan. Pasalnya, sebagian besar badan jalan di wilayah pedalaman tersebut menimbulkan kerusakan yang amat parah dan menyisakan badan jalan yang sngat sempit.

Wijaya, seorang pengguna jalan warga Kota Meulaboh, Aceh Barat kepada Serambi, Selasa (1/3) yang ditemui Serambi di lintasan Jeuram-Takengon mengatakan, kerusakan badan jalan di kawasan pegunungan itu kini semakin mengancam keselamatan pengguna jalan. Pasalnya, selain badan jalan yang amblas ke dalam jurang, badan jalan di kawasan itu juga dipenuhi bebatuan gunung yang jatuh ke badan jalan sehingga sangat membahayakan pengguna jalan yang melintas.

Sementara itu dari Aceh Barat dilaporkan, kerusakan badan jalan di lintasan Meulaboh-Geumpang, kawasan Kecamatan Sungai Mas dan Woyla Timur hingga Rabu (2/3) kemarin juga semakin parah. Selain badan jalan yang terbelah dan berlubang di bagian sisi kanan dan kiri, ruas jalan provinsi di kawasan pedalaman itu diprediksikan akan putus dalam jangka waktu beberapa bulan mendatang, mengingat longsor badan jalan hingga kini terus terjadi dan belum ditangani pihak terkait.

Bupati Aceh Barat, H Ramli MS kepada Serambi, kemarin saat meninjau lokasi longsor di lintasan Meulaboh-Geumpang menyatakan, berdasarkan pemantauan yang dilakukan pihaknya di lokasi itu, jumlah titik longsor dan jalan terbelah dikawasan pedalaman tersebut mencapai 30 titik dengan kondisi memprihatinkan.

Bupati Ramli MS menilai pihak Dinas Bina Marga dan Cipta Karya (BMCK) Provinsi Aceh lamban merespon keluhan rusaknya badan jalan lintas tengah menuju Pantai Barat Selatan itu. Pasalnya, meski telah disurati, hingga kini persoalan itu juga belum ditanggapi dan terkesan dibiarkan begitu saja hingga ruas jalan itu rusak parah. Karenanya, Ramli minta kepada Pemerintah Aceh supaya tak diam saja menyikapi persoalan sara transportasi itu.(edi)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar