Senin, 06 Juni 2011

Tuntut Perbaikan Jalan dan Jembatan, Ratusan Warga Nagan Demo DPRK dan Kantor Bupati

* Ancam Boikot Pilkada
Tue, Apr 5th 2011, 11:03


Ratusan warga dari sejumlah desa dari Kemukiman Kuta Makmue-Seumambek, Kecamatan Kuala, Nagan Raya, Senin (4/4) menggelar aksi unjukrasa di halaman Kantor Bupati Nagan Raya. Mereka menuntut pembangunan jembatan dan jalan yang telantar dan berdebu. Sebelumnya, massa juga sempat menggelar aksi serupa di DPRK setempat. SERAMBI/DEDI ISKANDAR

JEURAM - Ratusan masyarakat yang berasal dari Desa Seumambek, Macah, Gunong Reubo, Kuta Makmue, Blang Baro, Pulo Ie, serta Padang Rubek, Kecamatan Kuala dan Suka Makmue, Kabupaten Nagan Raya yang tergabung dalam Barisan Duka Meurandeh (Bakeudeh), Senin (4/4) kemarin berunjuk rasa ke gedung DPRK dan kantor bupati setempat di Kompleks Perkantoran Suka Makmue.

Kedatangan ratusan massa yang juga mengikutsertakan kaum ibu dan anak itu semula dilakukan di gedung DPRK guna menyampaikan aspirasi mereka di hadapan wakil rakyat. Bahkan dalam orasi yang disampaikan secara bergantian itu, masyarakat akhirnya diterima Ketua DPRK Nagan Raya, Samsuardi alias Juragan.

Mendengar penjelasan itu, akhirnya Ketua DPRK bersama ratusan warga mendatangi Kantor Bupati Nagan Raya yang berada bersebelahan dengan setdakab, guna bergabung dengan massa yang berjalan kaki serta ikut mengusung sejumlah tulisan yang intinya memrotes pemkab setempat karena masih telantarnya Jembatan Gunong Reubo dan tak adanya pembangunan badan jalan di kawasan pedalaman tersebut.

Bahkan sesampainya di pintu gerbang Kantor Bupati Nagan Raya, langkah Ketua DPRK Samsuardi beserta ratusan warga terhenti oleh penjagaan ketat yang dilakukan Satpol PP bersama aparat kepolisian. Massa yang mulai kepanasan dalam terik matahari itu malah tidak tinggal diam dan terus berorasi.

Bahkan dalam orasi yang disampaikan secara bergantian itu dibacakan tiga poin penting. Di antaranya, mendesak Pemkab Nagan Raya segera melaksanakan lanjutan pembangunan jembatan lintas Simpang Peuet-Gunong Reubo paling lambat dalam tahun 2011 ini.

Kedua, masyarakat meminta Pemkab Nagan Raya segera membangun jalan lintas gampong di kawasan Meurandeh (seberang sungai) Krueng Nagan yang kini rusak parah dan meninggalkan debu bagi masyarakat. Ketiga, bila aspirasi mereka tak ditanggapi secara serius oleh Pemkab

Nagan Raya, mereka mengancam tidak akan ikut dalam pilkada mendatang. Bahkan sebagian besar warga desa di kawasan itu akan kembali bergabung ke Aceh Barat yang merupakan bekas kabupaten induknya. “Itulah tuntutan dan kebutuhan yang sangat mendesak bagi kami masyarakat yang berdomisili di Meurandeh (seberang sungai -red), semoga para pemangku jabatan dapat membuka mata untuk melihat dan memperhatikan nasib masyarakat yang kini memprihatinkan,” teriak seorang orator.

Sementara itu, Bupati Nagan Raya didampingi Wabup M Kasem Ibrahim BSc, Kapolres Ari Soebijanto, Dandim 0116 Nagan Raya Letkol Inf Nanang Arianto, Ketua DPRK Samsuardi, Sekdakab Drs HT Zamzami TS MM beserta sejumlah unsur muspida menerima perwakilan masyarakat yang menyampaikan aspirasi tersebut. Acara itu berlangsung di ruang Asisten I Setdakab Nagan Raya.

Bahkan saat menemui ratusan massa di halaman Kantor Bupati Nagan Raya, Bupati T Zulkarnaini yang dikawal ketat petugas keamanan dan unsur muspida menjelaskan kepada warga bahwa aspirasi yang mereka sampaikan itu telah ditindaklanjuti. Bahkan ia berjanji, pembangunan lanjutan jembatan Simpang Peuet-Gunong Reubo itu akan dituntaskan pembangunannya dalam tahun 2011 ini, mengingat dana untuk pembangunan itu juga diplotkan dalam APBK sebesar Rp 1 miliar lebih dan diusulkan di APBA sebesar Rp 6 miliar.

“Apabila dana ini tak diberikan provinsi, maka saya bersama masyarakat yang akan datang langsung menghadap Gubernur Aceh untuk menyampaikan aspirasi,” kata T Zulkarnaini yang turut disambut tepuk tangan ratusan warga.

Mengenai pembangunan jalan kabupaten di kawasan itu, Bupati T Zulkarnaini mengaku akan membangunnya sesuai dengan anggaran yang ada, sehingga permukiman warga tak lagi berdebu. Namun, menyangkut tuntutan pengaspalan jalan desa, ia mengaku akan memperhatikan usulan tersebut dan belum bisa dipenuhi, mengingat terbatasnya anggaran yang ada.

Setelah mendapat jawaban langsung dari Bupati Nagan Raya, ratusan massa yang sebelumnya telah bertahan di bawah terik matahari langsung membubarkan diri secara tertib. Mereka kembali ke kampung halamannya masing-masing. (edi)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar