Kamis, 09 Juni 2011

Lintas Jeuram-Takengon Longsor Lagi

* Bongkahan Batu dan Kabut Jadi Ancaman
Tue, Apr 12th 2011, 10:31


Seorang warga melihat timbunan longsor di ruas jalan provinsi lintasan Jeuram-Takengon, kawasan puncak pegunungan Singgah Mata, Kecamatan Beutong, Nagan Raya, Senin (11/4) siang. SERAMBI/DEDI ISKANDAR

JEURAM - Ruas jalan provinsi di lintasan Jeuram (Nagan Raya)-Takengon (Aceh Tengah), tepatnya di kawasan puncak pegunungan Singgah Mata, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya, Senin (11/4) pagi kembali longsor, akibat hujan lebat yang mengguyur kawasan itu sejak pekan lalu.

Akibatnya, gugus bebatuan besar dan pasir gunung berjatuhan, sehingga menutupi sekitar 200 meter badan jalan. Ruas jalan itu juga sangat licin dan berlumpur, sehingga sukar dilintasi kendaraan. Alhasil, sebagian besar pengguna jalan terpaksa balik arah, kembali ke Jeuram, ibu kota Kabupaten Nagan Raya.

Di tengah kondisi yang demikian, Serambi berupaya mengabadikan gambar langsung di lokasi longsor, puncak Gunung Singgah Mata, Kecamatan Beutong, kemarin siang. Tapi wartawan harian ini tak leluasa mengambil gambar, karena puncak gunung tersebut dipenuhi kabut asap tebal, sehingga mengganggu jarak pandang. Belum lagi saat itu hujan lebat sedang mengguyur.

Terlihat, sejumlah kendaraan roda empat yang berupaya menembus lokasi longsor terpaksa menyerah dan berbalik arah guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan di lokasi rawan longsor itu. Apalagi sejumlah pejabat Pemkab Nagan Raya juga gagal menjangkau lokasi saat menuju Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang guna menghadiri acara peresmian kecamatan baru di kawasan pegunungan itu.

Namun, beberapa pengendara sepeda motor (sepmor) yang meluncur dari arah Takengon, Aceh Tengah, menuju kawasan Nagan Raya, berhasil melintasi lokasi longsor itu, karena jalan yang dibutuhkan sepmor tidak selebar yang dibutuhkan kendaraan roda empat. Begitu ada sedikit celah jalan, sepmor langsung bisa melintas.

Fauzi, salah satu pengguna jalan, warga Kota Jeuram, Kecamatan Seunagan kepada Serambi di lokasi longsor mengaku longsor terjadi Senin pagi kemarin akibat guyuran hujan lebat yang sering melanda kawasan pegunungan itu.

Meski sisa longsor sebelumnya telah diatasi oleh pihak terkait, akan tetapi longsor yang terjadi kemarin ikut mengganggu arus lalu lintas. Pengguna jalan umumnya tak berani melintas karena takut akan ada longsor susulan. Lebih-lebih karena, bongkahan batu besar yang berada di sisi kanan jalan, kini hampir jatuh ke badan jalan. Pergerakan kendaraan di sekitar itu, dikhawatirkan warga bisa menyebabkan bongkahan batu besar itu luruh dan makin menutup badan jalan.

“Kami tak mau ambil risiko dan terpaksa berbalik arah. Soalnya, badan jalan licin dan kawasan ini juga rawan longsor susulan. Apalagi hujan lebat terus mengguyur,” katanya.

Hal senada diutarakan Anwar, pengguna jalan di Kota Meulaboh. Menurutnya, longsor yang terjadi di puncak Gunung Singgah Mata kemarin menyebabkan ia bersama rekan-rekannya yang lain tak bisa melintasi ruas jalan tersebut. Apalagi perjalanan mereka terganggu oleh tebalnya kabut asap.

Selain itu, hingga kemarin bebatuan gunung dan pasir yang berada di kawasan itu terus berjatuhan akibat guyuran hujan. Anwar sangat menyayangkan karena hingga kemarin tidak terlihat adanya alat berat yang siaga di lokasi longsor. “Saya khawatir, longsor yang terjadi itu akan memutuskan arus transportasi masyarakat,” kata Anwar.

Sementara itu, Plt Dinas Bina Marga Nagan Raya, HT Narensyah yang berupaya dikonfirmasi Serambi, hingga berita ini diturunkan kemarin sore tidak berhasil dihubungi. Yang bersangkutan dikabarkan telah berada di Beutong Ateuh bersama rombongan Bupati Drs HT Zulkarnaini yang meresmikan kecamatan baru. Sayangnya, hp Narensyah yang kemarin dihubungi berkali-kali tidak tersambung, karena berada di luar jangkauan. (edi)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar