Minggu, 06 Maret 2011

Ke Wilayah Tengah via Jeuram dan Bireuen Mengkhawatirkan

* Longsor dan Terancam Putus
Thu, Jan 27th 2011, 10:46


Sebuah mobil pikup melintas di ruas jalan provinsi Jeuram-Takengon kawasan puncak Gunung Singgah Mata, Kecamatan Beutong, Nagan Raya, yang terancam putus total akibat longsor dan runtuhan batu gunung yang sangat membahayakan pengguna jalan. Foto direkam Senin (24/1).SERAMBI/DEDI ISKANDAR

JEURAM - Ruas jalan ke zona tengah Aceh, yaitu ke Bener Meriah dan Aceh Tengah--baik melalui Jeuram (Nagan Raya) maupun dari Bireuen semakin mengkhawatirkan karena titik-titik longsor, amblas, dan lumpur semakin parah.

Lintasan Jeuram-Takengon melalui pegunungan Singgah Mata, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya semakin parah akibat banyaknya bongkahan batu gunung yang berjatuhan ke badan jalan. Bahkan ruas jalan alternatif itu terancam putus total karena longsor terus terjadi di sejumlah titik.

Hingga kini, sepanjang 3,5 kilometer badan jalan di kawasan pegunungan hutan lindung tersebut masih berlumpur karena belum diaspal. Akibatnya, setiap musim hujan, pengguna jalan harus berjibaku di kubangan lumpur. “Kondisi ruas jalan itu seperti kawasan tak bertuan,” kata Samsul Bahri, seorang warga Kecamatan Seunagan kepada Serambi, Rabu (26/1).

Menurut Samsul, ruas jalan itu bukan saja untuk kepentingan mobilisasi barang dan orang antar-kabupaten tetapi juga jalur penting bagi masyarakat di Beutong Ateuh. Jika jalur itu putus, warga Beutong Ateuh dipastikan terisolir.

Bupati Nagan Raya, Drs HT Zulkarnaini menyatakan pihaknya telah berulang kali meminta Pemerintah Aceh melalui Dinas BMCK segera menangani persoalan jalan Jeuram-Takengon mengingat ruas jalan itu sangat strategis bagi masyarakat antar-kabupaten.

Via Bireuen
Lintasan ke wilayah tengah Aceh via Bireuen juga semakin mengkhawatirkan. Selain terdapat titik longsor yang belum diperbaiki, belasan titik lainnya rusak parah, sempit, dan amblas sehingga sangat membahayakan pengguna jalan.

Bupati Bireuen, Nurdin Abdul Rahman kepada Serambi, Rabu (26/1) mengatakan, pihaknya mengharapkan Pemerintah Aceh memberikan perhatian serius untuk penanganan ruas jalan Bireuen-Bener Meriah-Aceh Tengah.

Kondisi ruas jalan tersebut semakin mengkhawatirkan apalagi setelah terjadinya longsor badan jalan di Km 26 dan sejumlah titik lainnya sejak akhir Desember 2010.(edi/yus)


sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar